Monika Pandey – Demam tinggi mendadak yang disebabkan virus dengue bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD) yang serius dan berbahaya. Ironisnya, fase paling kritis dari demam berdarah terjadi saat demam mulai turun, bukan saat suhu tubuh mencapai puncak. Dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, menjelaskan bahwa pada hari ke-4 hingga ke-6, pasien yang tampak mulai membaik sebenarnya berada pada risiko tinggi mengalami syok dan perdarahan. Virus dengue sendiri dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan dapat menyerang siapa saja dengan gejala yang beragam, dari demam ringan hingga kerusakan organ vital.
Jenis-Jenis Demam Berdarah dan Gejalanya
Infeksi dengue memiliki berbagai bentuk, berikut beberapa yang perlu dikenali:
1. Demam Dengue (Dengue Fever)
Bentuk paling ringan yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala tanpa kebocoran plasma atau syok. Biasanya sembuh sendiri tanpa perlu rawat inap.
“Baca Juga: Kaitan Periodontitis dan Jantung, Ancaman dari Mulut ke Jantung”
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ditandai dengan penurunan trombosit, kebocoran plasma, dan perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau muntah darah. Perdarahan dari mukosa lebih berbahaya daripada bintik merah di kulit.
3. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Tahap paling parah dengan syok akibat cairan bocor dari pembuluh darah. Gejalanya termasuk tekanan darah rendah, nadi tak teraba, dan penurunan kesadaran. Ini adalah keadaan darurat medis.
4. Expanded Dengue Syndrome
Bentuk langka di mana virus menyerang organ seperti otak, jantung, hati, atau ginjal. Risiko komplikasi sangat tinggi dan harus diwaspadai.
Fase Perjalanan Demam Berdarah
Dr. Made menjelaskan tiga fase utama DBD yang penting diketahui:
1. Fase Demam (Febrile Phase)
Terjadi dalam 1-3 hari pertama dengan demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan mual. Pasien harus dipantau meski belum dalam kondisi kritis.
2. Fase Kritis (Critical Phase)
Muncul saat demam mulai turun. Pada fase ini terjadi kebocoran plasma yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di rongga tubuh dan risiko syok meningkat. Trombosit turun drastis dan perdarahan bisa terjadi.
3. Fase Pemulihan (Recovery Phase)
Jika melewati fase kritis, cairan kembali ke dalam sistem sirkulasi. Muncul ruam atau bintik merah sebagai tanda penyembuhan, bukan kondisi gawat.
Pentingnya Waspada dan Penanganan Cepat
Demam berdarah bukan penyakit biasa. Gejalanya dapat berubah dari ringan menjadi kondisi darurat dalam hitungan hari. Mengenali jenis dan fase demam berdarah secara tepat sangat penting agar tindakan cepat dapat diambil untuk mencegah komplikasi serius seperti syok dan kerusakan organ vital. Jika muncul tanda-tanda perdarahan atau perubahan kondisi, segera cari pertolongan medis.
“Simak Juga: Amerika Serikat Serang Tiga Situs Nuklir Iran, Dunia Bereaksi”