Monika Pandey – Penyakit akibat polusi udara adalah masalah serius yang semakin meresahkan di banyak negara, termasuk Indonesia. Kualitas udara yang buruk dapat memengaruhi kesehatan manusia secara langsung. Paparan polusi udara yang terus menerus dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan hingga penyakit kronis yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai penyakit yang dapat timbul akibat polusi udara.
1. Penyakit Pernapasan
Penyakit pernapasan adalah salah satu dampak paling umum dari polusi udara. Partikel-partikel berbahaya yang ada dalam udara, seperti debu, asap kendaraan, dan polutan industri, dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan gangguan. Beberapa penyakit yang sering muncul akibat polusi udara antara lain:
“Baca Juga: Kepergian Tragis Wheesung, Dunia Musik Korea Selatan Berduka”
- Asma: Polusi udara dapat memperburuk gejala asma, membuat penderita merasa sesak napas dan batuk. Asma yang tidak terkontrol dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan perawatan medis yang intens.
- Bronkitis Kronis: Paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, yang kemudian berkembang menjadi bronkitis kronis. Penderita akan mengalami batuk berkepanjangan dan kesulitan bernapas.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Polusi udara juga menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya PPOK, suatu penyakit paru yang ditandai dengan penurunan fungsi paru-paru secara bertahap. Penyakit ini sering kali menyerang perokok dan mereka yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi.
2. Penyakit Jantung
Paparan polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Polutan udara, seperti partikel halus (PM2.5), dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memperburuk kondisi jantung yang sudah ada. Individu yang memiliki masalah jantung lebih rentan terhadap efek negatif polusi udara.
3. Penyakit Kanker
Paparan polusi udara yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama kanker paru-paru. Partikel-partikel kecil yang ada dalam polusi udara dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel paru-paru, yang lama kelamaan dapat berkembang menjadi kanker. Asap kendaraan bermotor dan asap rokok juga mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
4. Gangguan Kesehatan Mental
Selain penyakit fisik, polusi udara juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kualitas tidur, meningkatkan stres, dan memicu kecemasan. Efek buruk polusi udara terhadap otak ini dapat memperburuk kondisi mental, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia.
5. Risiko Pada Anak-Anak dan Wanita Hamil
Anak-anak dan wanita hamil merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap dampak polusi udara. Pada anak-anak, paparan polusi dapat mengganggu perkembangan paru-paru dan meningkatkan risiko terjadinya asma dan penyakit pernapasan lainnya. Sementara itu, wanita hamil yang terpapar polusi udara berisiko mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, hingga masalah perkembangan janin.
“Simak Juga: Hiruk Pikuk Perkotaan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung”