Jeruk Dapat Kurangi Risiko Depresi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Monika Pandey – Risiko depresi ternyata dapat ditekan melalui konsumsi jeruk secara rutin, menurut temuan dari sebuah studi terbaru. Selama ini, jeruk memang dikenal luas sebagai sumber vitamin C yang efektif dalam menjaga daya tahan tubuh. Namun, penelitian berskala besar yang melibatkan puluhan ribu peserta ini mengungkap manfaat tambahan yang tak kalah penting: jeruk juga berperan dalam menjaga kesehatan mental, terutama melalui pengaruhnya terhadap mikrobioma usus.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi jeruk secara teratur, baik dalam bentuk buah segar maupun jus, berkaitan dengan penurunan risiko depresi hingga 22 persen. Hasil ini tetap signifikan meski faktor lain seperti olahraga, pola makan sehat, dan indeks massa tubuh ikut diperhitungkan.
“Simak Juga: Manfaat Biji Anggur, Harta Karun Kecil yang Sering Terbuang”
Studi ini juga melibatkan subkelompok peserta yang memberikan sampel darah dan feses, memungkinkan peneliti mempelajari mikrobioma usus secara lebih mendalam.
Salah satu temuan menarik dari studi ini adalah peningkatan jumlah Faecalibacterium prausnitzii, bakteri usus baik yang diketahui bisa meredakan peradangan dan berkontribusi pada produksi zat pengatur suasana hati seperti serotonin dan dopamin. Peneliti mencatat bahwa orang dengan gejala depresi cenderung memiliki tingkat F. prausnitzii yang lebih rendah.
Bakteri ini memproduksi S-adenosyl-L-methionine (SAM), senyawa yang mampu meningkatkan kadar neurotransmitter di otak. Artinya, jeruk bisa berfungsi sebagai “pakan alami” bagi bakteri baik ini, yang kemudian membantu menjaga kestabilan emosi.
Tak hanya itu, jeruk juga mengandung flavonoid seperti naringenin dan formononetin, yang diyakini mampu menjaga keseimbangan mikroba usus. Senyawa ini turut berperan dalam mendukung kesehatan mental melalui jalur usus-otak yang semakin diakui dalam dunia medis.
Penelitian ini memperkuat bukti bahwa makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi kesehatan mental secara nyata. Mengonsumsi jeruk secara rutin tidak hanya meningkatkan imunitas, tetapi juga bisa menjadi langkah sederhana dan alami untuk mengurangi risiko depresi, tentu jika didukung pola hidup sehat lainnya.
Meskipun masih bersifat observasional, studi ini membuka peluang pendekatan baru dalam menangani depresi, yakni melalui pola makan dan keseimbangan mikrobioma usus.
“Baca Juga: PM China Temui Prabowo, Sampaikan Salam dari Xi Jinping”