Kenapa Suara Mengunyah Bikin Jijik? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Monika Pandey – Bagi sebagian orang, mendengar suara orang lain makan, atau mengunyah dengan keras bisa terasa sangat menjengkelkan, bahkan membuat jijik. Ternyata, ada alasan ilmiah di balik reaksi emosional tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai misophonia.
Misophonia, atau misofonia, adalah kondisi neurologis di mana suara tertentu, disebut suara pemicu, menimbulkan respons emosional yang kuat, seperti kemarahan, rasa jijik, atau kecemasan. Respons ini bisa muncul secara tiba-tiba dan intens, meski suara yang ditimbulkan sebenarnya ringan atau tidak berbahaya.
“Baca Juga: Konsumsi Alkohol Bisa Mengacaukan Fungsi Otak, Benarkah?”
Menurut Cleveland Clinic, misophonia dapat memengaruhi siapa saja, namun penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih rentan mengalami kondisi ini. Diperkirakan antara 55% hingga 83% kasus terjadi pada perempuan.
Misophonia bisa mulai berkembang pada usia berapa pun, tetapi biasanya muncul pada awal masa remaja, saat sistem saraf masih berkembang secara aktif.
Beberapa suara yang paling sering memicu reaksi misophonia meliputi:
Orang dengan misophonia dapat mengalami berbagai gejala, seperti:
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas otak yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab utama misophonia. Orang dengan kondisi ini memiliki koneksi dan aktivitas lebih intens di bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengelola emosi dan memproses suara.
Secara neurologis, otak mereka merespons suara seperti sedang menghadapi ancaman nyata, seolah menyalakan sistem alarm internal secara berlebihan, mirip seperti volume radio yang tiba-tiba melonjak ke maksimum. Itulah mengapa misophonia memicu reaksi yang terasa ekstrem, meskipun suara yang didengar terdengar biasa bagi orang lain.
“Simak Juga: Song and Dance Festivals, Budaya Baltik yang Diakui UNESCO”
This website uses cookies.