Wanita Australia Meninggal Dunia akibat Overdosis Kafein
Monika Pandey – Overdosis kafein menjadi penyebab kematian tragis seorang wanita asal Melbourne, Australia, bernama Christina Lackmann. Ia ditemukan tak bernyawa di apartemennya, setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan, zat yang lazim dikonsumsi banyak orang setiap hari tanpa menyadari potensi bahayanya jika tidak dibatasi.
Insiden ini bermula ketika Lackmann menghubungi layanan darurat Australia (000) pada pukul 19.49 waktu setempat. Dalam panggilan tersebut, ia melaporkan bahwa ia mengalami gejala serius seperti pusing hebat, mati rasa di seluruh tubuh, dan merasa sangat tidak sehat.
“Baca Juga: Tubuh Sehat Tapi Anemia? Kenali Risiko Kekurangan Zat Besi”
Sayangnya, karena gejalanya dianggap bukan kondisi yang mengancam nyawa, operator layanan darurat mengklasifikasikan panggilan tersebut sebagai non-emergency. Akibatnya, ambulans baru tiba hampir tujuh jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 2 pagi.
Ketika petugas medis akhirnya tiba, Christina sudah tidak sadarkan diri. Ia ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi, ditemani oleh anjing peliharaannya. Tidak ada orang lain yang bersamanya di apartemen tersebut.
Pemeriksaan toksikologi yang dilakukan setelah kematiannya menunjukkan kadar kafein yang sangat tinggi dalam darah dan perut Christina. Catherine Fitzgerald, pemeriksa jenazah yang menangani kasus ini, menyatakan bahwa Christina meninggal akibat konsumsi berlebihan tablet kafein.
“Saya yakin bahwa kematian Christina Lackmann disebabkan oleh overdosis kafein, yang kemungkinan besar disengaja,” ujar Fitzgerald. Ia juga menambahkan bahwa Lackmann diketahui memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
Kafein memang dikenal sebagai stimulan yang umum ditemukan dalam kopi, teh, minuman energi, dan suplemen. Namun, dalam dosis tinggi, terutama dalam bentuk tablet, zat ini bisa memicu gangguan irama jantung, kejang, bahkan kematian.
Kasus ini menjadi pengingat serius bahwa meskipun kafein legal dan mudah diakses, konsumsinya tetap perlu diawasi. Terlebih dalam bentuk suplemen atau pil, dosis yang tidak terkontrol bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Simak Juga: Program Desa Binaan USU 2025, Perkuat UMKM Perempuan”
This website uses cookies.