Monika Pandey – Tertular penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS) umumnya terjadi melalui kontak seksual langsung atau tidak langsung. Namun, ada banyak cara lain seseorang bisa terpapar penyakit kelamin, salah satunya adalah melalui kebersihan lingkungan, terutama penggunaan toilet yang kotor. Meskipun sebagian besar penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual, infeksi tertentu juga dapat terjadi akibat paparan terhadap bakteri, virus, atau jamur yang terdapat pada toilet yang tidak terjaga kebersihannya.
Risiko Tertular Penyakit Kelamin Melalui Toilet Kotor
Toilet yang tidak terjaga kebersihannya berisiko menjadi tempat berkembang biaknya berbagai mikroorganisme berbahaya, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Jika seorang individu menggunakan toilet yang kotor, ada kemungkinan infeksi terjadi, terutama jika tubuh terpapar langsung dengan permukaan yang terkontaminasi. Meskipun risiko ini lebih rendah dibandingkan dengan kontak seksual langsung, infeksi yang ditularkan melalui toilet masih mungkin terjadi, terutama jika area genital terpapar dengan bakteri atau jamur yang ada di toilet tersebut.
“Baca Juga: Bentuk Wajah Bird Face Karena Kebiasaan Mengisap Jempol”
Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus aureus, serta jamur seperti Candida, sering ditemukan di toilet yang tidak bersih. Jika ada luka kecil atau iritasi pada kulit atau selaput lendir, mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Dalam beberapa kasus, infeksi jamur atau bakteri ini dapat berkembang menjadi penyakit kelamin yang lebih serius, seperti vaginitis atau uretritis.
Penyakit Kelamin yang Dapat Tertular Melalui Toilet Kotor
Meskipun sebagian besar penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual, beberapa jenis infeksi dapat menular melalui penggunaan toilet yang kotor. Beberapa penyakit kelamin yang dapat ditularkan atau diperburuk oleh infeksi dari toilet kotor antara lain:
- Vaginitis: Infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Penggunaan toilet yang kotor dapat memicu pertumbuhan jamur Candida, yang menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
- Uretritis: Infeksi pada saluran kemih yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil. Bakteri dari toilet kotor dapat masuk ke saluran kemih dan menyebabkan uretritis.
- Kutil Kelamin (HPV): Virus papiloma manusia (HPV) dapat menular melalui kontak langsung, namun dalam kondisi tertentu, virus ini juga bisa menempel pada permukaan toilet yang tidak bersih dan menyebabkan infeksi.
- Trikomoniasis: Penyakit kelamin yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Meskipun umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, ada kemungkinan kecil infeksi ini bisa terjadi melalui kontak dengan permukaan toilet yang terkontaminasi.
Cara Mencegah Infeksi Kelamin yang Ditularkan Melalui Toilet Kotor
Untuk menghindari risiko tertular penyakit kelamin akibat penggunaan toilet kotor, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Jaga Kebersihan Toilet: Selalu pastikan toilet yang digunakan bersih dan terawat. Jika menggunakan toilet umum, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu dengan tisu atau lap yang telah dibasahi pembersih desinfektan.
- Gunakan Pelindung Toilet: Gunakan pelindung toilet sekali pakai atau tisu toilet untuk menutupi dudukan toilet jika Anda merasa khawatir tentang kebersihannya.
- Cuci Tangan Setelah Menggunakan Toilet: Kebersihan tangan sangat penting. Setelah menggunakan toilet, pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menghindari penyebaran bakteri dan virus.
- Jaga Kebersihan Pribadi: Selalu menjaga kebersihan area genital dengan mencuci dan mengeringkannya setelah menggunakan toilet. Hal ini akan mengurangi risiko infeksi yang dapat berkembang menjadi penyakit kelamin.
- Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Mengunjungi dokter secara rutin untuk pemeriksaan kesehatan reproduksi, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual, sangat penting untuk mendeteksi infeksi sejak dini.
“Simak Juga: Penderita TBC Harus Rutin Minum Obat Selama 6 Bulan, Kenapa?”