Permen Karet Lepaskan Ribuan Mikroplastik ke Tubuh Manusia
Monika Pandey – Studi terbaru dari UCLA mengungkap bahwa mengunyah permen karet, bisa melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke tubuh. Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan American Chemical Society 2025 di San Diego.
“Kita menggunakan produk plastik setiap hari, mulai dari botol hingga wadah makanan. Lama kelamaan, plastik tersebut pecah menjadi partikel kecil yang tidak terlihat oleh mata telanjang, yang disebut mikroplastik,” jelas Associate Professor Teknik Sipil dan Lingkungan di UCLA, Sanjay Mohanty, dikutip dari Fox News Digital, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Peneliti menguji 10 merek permen karet yang beredar di pasaran, terdiri dari lima berbahan sintetis dan lima berbahan alami, tanpa menyebutkan mereknya. Permen ini umumnya terbuat dari campuran karet dasar, perasa, dan pemanis.
“Simak Juga: Studi, Tambang Nikel Sebabkan Asma, Kanker, Gangguan Ginjal”
“Bagian yang membuat permen ini tetap kenyal dan tidak meleleh adalah polimer, yang sebenarnya mirip dengan plastik,” tambah Mohanty.
Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana UCLA yang ikut dalam penelitian, mengungkap bahwa meskipun permen karet alami memakai polimer berbasis tumbuhan, keduanya, alami maupun sintetis, ternyata masih mengandung plastik.
“Yang mengejutkan, baik permen karet alami maupun sintetis sama-sama melepaskan banyak mikroplastik ke dalam mulut saat dikunyah,” ujarnya.
Kedua jenis permen karet tersebut mengandung polimer serupa seperti poliolefin, polietilena tereftalat, poliacrilamida, dan polistirena. Mohanty menyebut kontaminasi mikroplastik ini bisa berasal dari proses pengemasan atau pengolahan produk.
Dalam eksperimen, peserta diminta mengunyah tujuh potong permen karet satu per satu selama empat menit. Hasilnya menunjukkan rata-rata sekitar 100 partikel mikroplastik per gram permen, bahkan beberapa kasus mencapai 600 partikel.
“Ini berarti setiap kali kita mengunyah permen karet, sekitar 200 hingga 250 partikel mikroplastik bisa masuk ke tubuh,” ungkap Mohanty.
Meski temuan ini mengkhawatirkan, para ilmuwan belum bisa memastikan dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia secara pasti.
“Kita tahu paparan asbes bisa menyebabkan kanker, tapi dampak paparan mikroplastik masih belum ditetapkan,” jelas Mohanty.
Saat ini, banyak studi menunjukkan mikroplastik sudah terakumulasi dalam tubuh manusia, namun efek pastinya masih belum diketahui. National Confectioners Association (NCA) di Washington, D.C., menanggapi studi ini dengan menyatakan bahwa keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama industri makanan manis di AS.
“Peneliti juga menyebut hasil studi ini tidak perlu membuat panik. Permen ini sudah dikonsumsi secara aman selama lebih dari 100 tahun,” ujar juru bicara NCA.
“Baca Juga: Zodiak Elemen Angin, Cerdas, Bebas, dan Penuh Imajinasi”
This website uses cookies.