Mengenal Terapi Regeneratif: Stem Cell Bantu Pulihkan Jaringan Rusak
Monika Pandey – Terapi regeneratif menjadi salah satu terobosan paling menjanjikan di tengah pesatnya kemajuan bioteknologi. Pendekatan medis ini berfokus pada pemulihan jaringan dan organ yang rusak secara alami. Awalnya dikembangkan untuk memperbaiki kerusakan jaringan tubuh, kini penelitian juga menunjukkan potensinya dalam mendukung sistem imun manusia.
Menurut dr. Sandy Qlintang, M.Biomed, Presiden Direktur Kalbe Regenic Stem Cell, terapi regeneratif berbeda dari pengobatan konvensional. Jika pengobatan biasa hanya berfungsi meredakan gejala, terapi ini justru membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
“Simak Juga: Konsumsi Soju Berlebihan, Korsel Alami Lonjakan Kanker Usus”
“Salah satu cara kerja paling umum dengan stem cell adalah kemampuannya berubah menjadi berbagai jenis sel lain yang dibutuhkan tubuh, seperti otot, tulang, atau saraf. Jadi, ketika terjadi kerusakan jaringan, sel-sel baru ini bisa menggantikan yang rusak,” jelas dr. Sandy dalam simposium nasional di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, terapi regeneratif yang menggunakan stem cell maupun secretome kini menjadi salah satu terobosan paling menjanjikan dalam dunia kedokteran modern. Terapi ini bekerja dengan memperbaiki jaringan rusak, mengurangi peradangan, hingga merangsang pembentukan jaringan baru melalui rekayasa laboratorium.
Meskipun menjanjikan, dr. Sandy menegaskan terapi ini tidak bisa dilakukan sembarangan. “Terapi stem cell memberikan harapan besar, tetapi juga menyimpan risiko bila tidak dikembangkan dan digunakan dengan tepat. Saat ini, terapi regeneratif masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, sehingga penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi pasien,” tegasnya.
Terapi regeneratif berpotensi membantu mengatasi berbagai penyakit, antara lain:
Beberapa teknologi utama dalam terapi regeneratif meliputi:
“Baca Juga: Pemakaman Es di Kutub Utara, Tradisi Unik dari Tanah Beku”
This website uses cookies.