Monika Pandey – Desainer ternama Indonesia, Hengki Kawilarang, meninggal dunia pada usia 47 tahun dengan kondisi terakhir kadar kreatinin tinggi. Ini merupakan sebuah tanda gangguan serius pada fungsi ginjal. Hengki Kawilarang juga memiliki riwayat diabetes dan sempat menjalani cuci darah, seperti diungkapkan oleh Aisyahrani, adik dari penyanyi Syahrini, melalui unggahan Instagram.
“Terakhir teleponan, Hengki sudah cuci darah, tapi semangatnya luar biasa,” tulis Rani, Sabtu (21/6/2025).
Sementara itu, keponakan Hengki, Audrey Fitria Devani, menjelaskan bahwa kreatinin pamannya meningkat drastis sebelum wafat. “Dari situ didiagnosis bahwa ginjalnya bermasalah,” ujar Audrey.
Apa Itu Kreatinin Tinggi?
Kreatinin adalah produk limbah dari pemecahan otot dan protein makanan yang normal. Ginjal yang sehat akan menyaring kreatinin dari darah dan membuangnya melalui urine. Namun, ketika kadar kreatinin tinggi, ini bisa mengindikasikan bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik.
“Baca Juga: Efek Samping Obat Fenitoin, Waspadai Pembesaran Gingiva”
Kadar kreatinin normal untuk pria dewasa berkisar antara 0,6–1,2 mg/dL, sedangkan untuk wanita dewasa antara 0,5–1,1 mg/dL. Jika nilainya melebihi angka tersebut, kemungkinan ada gangguan pada fungsi ginjal.
Penyebab Umum Kreatinin Tinggi
Beberapa penyebab umum kreatinin tinggi meliputi:
- Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal
- Cedera ginjal akut
- Konsumsi protein berlebihan atau suplemen kreatin
- Massa otot besar
- Penggunaan berlebih obat antiinflamasi (NSAID)
Faktor risiko lain termasuk tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, lupus, dan masalah prostat.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala kreatinin tinggi sering kali muncul seiring dengan gangguan ginjal. Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:
- Kelelahan
- Mual atau muntah
- Penurunan berat badan
- Gatal pada kulit
- Bau mulut atau rasa logam
- Pembengkakan di kaki
- Tekanan darah tinggi
- Sedikit atau tidak buang air kecil
Pada tahap lanjut seperti gagal ginjal, gejalanya bisa memburuk dan mencakup kejang, sesak napas, hingga pendarahan berkepanjangan.
Pentingnya Deteksi Dini
Kisah Hengki Kawilarang menjadi pengingat pentingnya mendeteksi dan mengelola kondisi ginjal sejak dini, terutama bagi penderita diabetes atau hipertensi. Konsultasi rutin, pemeriksaan kreatinin, serta gaya hidup sehat sangat membantu mencegah kerusakan ginjal yang lebih serius.
“Simak Juga: Pemkab Deliserdang dan USU Jalin Kerja Sama Riset”