KLB Campak di Jawa Timur, Dasco Sampaikan Pesan Penting ke Menkes
Monika Pandey – Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut telah menghubungi Menkes Budi Gunadi Sadikin soal KLB campak di Sumenep. “Segera meminta diambil langkah-langkah preventif agar hal tersebut bisa cepat tertanggulangi. Demikian,” ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Wabah campak di Sumenep merebak hingga pemerintah menetapkan status KLB. Per 24 Agustus 2025, jumlah suspek campak mencapai 2.015 kasus dengan 17 anak meninggal dunia. Data terbaru Dinas Kesehatan Sumenep menyebutkan, kasus sudah meningkat menjadi 2.035 dengan angka kematian yang tetap 17 jiwa.
“Baca Juga: Benarkah Sering Pakai ChatGPT Bisa Turunkan IQ? Ini Hasil Studi”
Sebagian besar korban meninggal adalah balita yang tidak pernah mendapat imunisasi campak. Dari 17 anak tersebut, 16 sama sekali tidak diimunisasi, sementara satu anak tidak menerima imunisasi lengkap. Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya kelompok anak tanpa perlindungan vaksin.
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, pemerintah melaksanakan vaksinasi campak massal mulai Senin (25/8) hingga 14 September 2025. Sebanyak 78.569 anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun menjadi sasaran.
Dalam program ini, setiap anak akan mendapatkan satu dosis vaksin MR tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Setelah itu, akan dilakukan imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum lengkap imunisasi campaknya sesuai jadwal usia.
Saat ini tersedia sekitar 18 ribu vial vaksin atau lebih dari 80 ribu dosis, yang didistribusikan ke 26 puskesmas dan sejumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Sumenep.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, cakupan imunisasi di Sumenep tergolong rendah. Banyak orang tua menolak memberikan vaksin kepada anak mereka karena alasan keagamaan, kekhawatiran efek samping, atau faktor lain.
Padahal, Dante menegaskan, vaksin yang digunakan sudah melalui kajian ilmiah panjang dan terbukti aman. “Kurangnya kepatuhan terhadap imunisasi dapat memicu wabah penyakit tertentu. Inilah yang terjadi di Sumenep,” ujarnya di Jakarta, Senin (25/8).
Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, turut meninjau pelaksanaan imunisasi di TK Rumah Kita. Ia mengajak orang tua agar tidak ragu membawa anaknya untuk divaksin.
“Imunisasi terbukti sangat efektif mencegah campak. Prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati harus kita pegang demi kebaikan dan masa depan anak-anak,” tegas Imam.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan penyebaran campak di Sumenep dapat segera terkendali.
“Simak Juga: Rektor UGM Tegaskan Jokowi Alumni Sah, Ijazah Sesuai Ketentuan”
This website uses cookies.