Israel Bombardir Doha, Qatar: Negosiator Hamas Dilaporkan Diburu
Monika Pandey – Israel bombardir Doha pada Selasa (9/9/2025) sehingga memicu sejumlah ledakan besar di jantung ibu kota Qatar. Saksi mata melaporkan asap tebal membumbung tinggi di Distrik Katara, salah satu kawasan paling sibuk di pusat kota. Kepanikan pun pecah saat warga bergegas menyelamatkan diri dari lokasi kejadian.
Tak lama setelah insiden, militer Israel (IDF) dan badan intelijen Shin Bet mengonfirmasi bahwa serangan tersebut memang ditujukan untuk menargetkan pimpinan Hamas. Dalam pernyataannya, mereka menyebut yang disasar adalah “para pemimpin operasi organisasi teroris, yang bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober, serta mengatur perang melawan Israel.”
Jurnalis Axios, Barak Ravid, juga melaporkan di media sosial bahwa pejabat Israel menyebut ledakan di Doha sebagai bagian dari upaya pembunuhan pejabat tinggi Hamas.
Kepala Staf IDF, Eyal Zamir, sebelumnya sudah menegaskan bahwa operasi penargetan pimpinan Hamas akan terus berlanjut. Pada 31 Agustus 2025, ia mengatakan bahwa pembunuhan terhadap juru bicara Hamas Abu Obeida bukanlah akhir. “Sekelompok pemimpin Hamas yang tersisa masih berada di luar negeri, dan kami akan menjangkau mereka juga,” ujarnya.
Seorang sumber dalam Hamas mengonfirmasi kepada media internasional bahwa Israel menargetkan delegasi negosiasi Hamas yang tengah bertemu di Doha. Pertemuan tersebut dilaporkan membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Donald Trump terkait konflik di Gaza.
Media Israel menambahkan bahwa tokoh senior Hamas yang menjadi target termasuk Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin. Militer Israel menyatakan bahwa operasi ini dilakukan dengan serangan udara presisi tinggi, namun belum memberikan keterangan resmi mengenai keberhasilan misi tersebut.
Ledakan di Doha tidak hanya memicu kepanikan di Qatar, tetapi juga meningkatkan ketegangan politik di kawasan. Qatar selama ini dikenal sebagai mediator penting dalam berbagai negosiasi antara Hamas, Israel, dan komunitas internasional. Serangan langsung ke wilayahnya dikhawatirkan akan memperburuk hubungan diplomatik dan memperluas eskalasi konflik.
Gumpalan asap yang terlihat di langit Doha menjadi simbol terbaru dari konflik yang terus meluas. Meski Israel mengklaim operasinya terfokus pada Hamas, dampak serangan di ibu kota Qatar menegaskan bahwa perang di Gaza kini membawa risiko global yang semakin nyata.
“Simak Juga: Kim Jong Kook Resmi Menikah, Pesta Digelar Secara Privat dan Yoo Jae Suk Jadi MC”
This website uses cookies.