Tubuh Anda Memberi Sinyal! Ini Ciri Kekurangan Zat Besi
Monika Pandey – Kekurangan zat besi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, namun sering kali tidak disadari. Kondisi ini berkaitan erat dengan jumlah darah dalam tubuh, khususnya peran sel darah merah dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa lebih dari 30 persen populasi dunia diperkirakan mengalami kekurangan zat besi. Padahal, zat besi sangat penting karena berperan dalam transportasi oksigen ke otak, otot, serta berbagai sel tubuh lainnya. Tak hanya itu, zat besi juga mendukung produksi hormon yang berfungsi untuk menjaga kesehatan otak, jantung, kulit, rambut, dan kuku.
Zat besi adalah mineral esensial yang harus dipenuhi melalui makanan bergizi tinggi. Kebutuhan harian zat besi bervariasi tergantung jenis kelamin dan kondisi tubuh:
Sumber zat besi alami bisa diperoleh dari makanan seperti bayam, kacang merah, nasi putih, hati ayam, dan daging merah.
“Simak Juga: Eksostosis Tulang, Penghalang dalam Pemasangan Gigi Palsu”
Meski kadar zat besi dalam tubuh hanya dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium, tubuh sebenarnya sudah memberi sinyal atau “kode” ketika mengalami kekurangan. Mengenali tanda-tanda ini lebih awal bisa membantu Anda mencegah kondisi menjadi lebih parah. Berikut adalah enam kode tubuh yang menunjukkan Anda mungkin kekurangan zat besi:
Jika Anda merasa lelah terus-menerus meskipun cukup tidur dan tidak melakukan aktivitas berat, bisa jadi ini pertanda tubuh kekurangan zat besi. Zat besi membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa cukup oksigen, otot dan jaringan cepat merasa lelah.
Pucat pada wajah atau bagian tubuh lain bisa menjadi tanda kurangnya sel darah merah. Ini berarti darah yang mengandung zat besi tidak cukup mencapai permukaan kulit. Tanda fisik lain termasuk bibir, gusi, dan kelopak mata bawah yang tampak lebih kusam dari biasanya.
Jantung yang tiba-tiba berdebar atau berdetak lebih cepat dari biasanya, bahkan saat Anda sedang istirahat, bisa disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin. Dalam kondisi ini, jantung bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen, menyebabkan detak menjadi tidak teratur.
Kekurangan zat besi dapat membuat Anda cepat kehabisan napas, bahkan saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau menaiki tangga. Ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup oksigen yang dibawa ke otot, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih cepat dan dangkal.
Zat besi juga penting bagi sistem kekebalan tubuh. Kekurangannya membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, pilek, dan radang. Jika Anda sering sakit dalam waktu berdekatan, ini bisa menjadi sinyal adanya defisiensi zat besi.
Mengidam es batu, tanah, atau benda tidak lazim lainnya merupakan kondisi yang disebut pica. Meski terdengar aneh, ini bisa menjadi gejala kekurangan zat besi yang cukup serius, dan sebaiknya segera ditangani oleh tenaga medis.
Kekurangan zat besi bukan hanya soal kelelahan atau tampak pucat, tapi juga bisa berdampak luas pada fungsi organ dan sistem kekebalan tubuh. Kenali tanda-tandanya sejak dini, penuhi kebutuhan zat besi harian Anda melalui makanan bernutrisi, dan lakukan pemeriksaan jika gejalanya terus berlanjut. Tubuh selalu memberikan kode, tinggal bagaimana kita menyadarinya.
“Baca Juga: Dilirik AS karena Trump, QRIS Indonesia Jadi Sorotan Global”