Monika Pandey – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam jangka panjang. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya, dan kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan otak mereka. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Stunting pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi gizi maupun non-gizi. Faktor utama yang menyebabkan stunting adalah kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Asupan gizi yang kurang pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan mengurangi kemungkinan bayi lahir dengan berat badan yang sehat.
“Baca Juga: Puncak Carstensz, Menyusutnya Gletser Karena Perubahan Iklim”
Selain itu, pemberian makanan yang kurang bergizi pada bayi dan balita, infeksi yang sering terjadi, serta kurangnya pemberian ASI eksklusif juga berperan besar dalam terjadinya stunting. Faktor lingkungan yang tidak sehat, seperti akses sanitasi yang buruk, juga memperburuk kondisi stunting pada anak.
Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kognitif mereka. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah, mudah terserang penyakit, dan rentan mengalami gangguan kesehatan jangka panjang, seperti diabetes dan penyakit jantung. Oleh karena itu, stunting tidak hanya menjadi masalah fisik, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Stunting dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup. Konsumsi makanan bergizi, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat.
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat penting. ASI mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, serta memiliki antibodi yang melindungi bayi dari infeksi.
Setelah enam bulan, berikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan seimbang, seperti sayuran, buah, telur, dan sumber protein lainnya. Makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin A juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak.
Selain gizi yang baik, penting juga untuk memperbaiki kondisi sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan. Anak yang memiliki akses ke air bersih dan fasilitas kesehatan yang baik akan lebih jarang mengalami infeksi, yang dapat menghambat proses pertumbuhannya.
Edukasi kepada orang tua sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memahami pentingnya pemberian gizi yang tepat dan perawatan kesehatan bagi anak. Penyuluhan tentang pola makan sehat, kebersihan, dan cara menghindari penyakit juga dapat membantu mencegah stunting.
“Simak Juga: Pola Puasa yang Tepat untuk Pengidap Diabetes”