Batuk Alergi vs Asma, Kenali Perbedaannya!
Monika Pandey – Batuk bisa menjadi gejala dari banyak kondisi, termasuk alergi dan asma, di mana keduanya memiliki ciri khas yang mirip. Padahal, mengetahui penyebab pastinya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Batuk alergi terjadi akibat reaksi sistem imun terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau udara dingin. Ketika tubuh mendeteksi alergen, ia memproduksi histamin yang memicu gejala seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan batuk kering.
Batuk ini biasanya bersifat musiman (seperti pada rhinitis) atau muncul dalam kondisi tertentu, seperti saat berada di ruangan berdebu. Batuk ini tidak disertai dengan suara mengi atau sesak napas yang parah.
“Baca Juga: Polusi Udara Sebabkan Diabetes, Menurut Studi Terbaru”
Ciri khas:
Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan dan penyempitan bronkus. Batuk adalah salah satu gejala utama asma, selain sesak napas, dada terasa berat, dan napas berbunyi (mengi). Gejala bisa dipicu oleh olahraga, udara dingin, infeksi, atau alergen.
Berbeda dengan batuk alergi, batuk akibat asma sering memburuk di malam hari atau saat beraktivitas, dan bisa berlangsung lama jika tidak ditangani.
Ciri khas:
Meski batuk alergi dan batuk asma memiliki pemicu yang mirip, perbedaannya terletak pada adanya gangguan pernapasan yang lebih berat pada asma. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes alergi, dan uji fungsi paru untuk memastikan diagnosis.
Untuk batuk alergi, antihistamin dan penghindaran alergen adalah kunci. Sementara pada asma, penggunaan inhaler (bronkodilator dan kortikosteroid) sangat penting untuk mengontrol gejala.
Mengenali perbedaan keduanya membantu mencegah salah penanganan. Jika batuk berlangsung lama atau disertai sesak napas, segera konsultasikan ke dokter.
“Simak Juga: Guru Besar USU, Curang di UTBK Karena Tak Percaya Sistem?”