Monika Pandey – Abses gigi adalah infeksi yang menyebabkan penumpukan nanah di dalam gigi, gusi, atau jaringan di sekitarnya. Kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri yang masuk melalui kerusakan gigi atau luka pada gusi. Selain menimbulkan rasa sakit yang parah, abses gigi juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan jika tidak segera ditangani.
Faktor Penyebab
Abses gigi umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:
- Gigi Berlubang: Kerusakan pada enamel gigi memungkinkan bakteri mencapai pulpa gigi dan menyebabkan infeksi.
- Penyakit Gusi: Peradangan dan infeksi gusi (periodontitis) dapat menyebar ke jaringan di sekitar gigi.
- Trauma Gigi: Gigi yang retak atau patah membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam jaringan gigi.
- Kebersihan Mulut yang Buruk: Plak dan karang gigi yang tidak dibersihkan dapat memicu infeksi dan abses.
“Simak Juga: Sariawan di Mulut, Cara Efektif Menyembuhkan dan Mencegahnya”
Gejala yang Timbul
Gejala abses gigi biasanya sangat jelas dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa tanda umum meliputi:
- Nyeri Berdenyut: Rasa sakit intens yang sering kali menjalar ke rahang, telinga, leher, atau kepala
- Pembengkakan: Bengkak di sekitar gigi atau gusi yang terkena abses.
- Demam: Tubuh merespons infeksi dengan meningkatkan suhu.
- Bau Mulut: Infeksi dapat menghasilkan bau tidak sedap.
- Sulit Mengunyah: Rasa sakit dan pembengkakan membuat aktivitas makan menjadi tidak nyaman.
Cara Pengobatan
Penanganan harus dilakukan oleh dokter gigi. Beberapa langkah pengobatan yang biasa dilakukan adalah:
- Drainase Nanah: Dokter gigi akan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan.
- Antibiotik: Obat ini diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri.
- Perawatan Saluran Akar: Jika infeksi sudah mencapai pulpa gigi, dokter akan membersihkan akar dan menutupnya dengan tambalan atau mahkota.
- Cabut Gigi: Jika gigi tidak dapat diselamatkan, pencabutan mungkin menjadi pilihan terakhir.
Pencegahan Abses Gigi
- Sikat Gigi Rutin: Bersihkan gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida.
- Gunakan Benang Gigi: Hilangkan plak di sela-sela gigi untuk mencegah infeksi.
- Kunjungi Dokter Gigi Secara Teratur: Periksakan gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
- Hindari Makanan Manis Berlebih: Gula dapat mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi.
“Baca Juga: Diare, Atasi dengan Daun Jambu Biji”