Dua Lipa Resmi Hentikan Kerja Sama dengan Manajer Pro-Israel
Monika Pandey – Dua Lipa, ikon pop Inggris-Albania peraih tujuh Brit Awards dan tiga Grammy Awards, baru-baru ini mengambil langkah tegas. Ia memutuskan hubungan kerja dengan manajer lamanya, David Levy. Keputusan ini muncul setelah terungkap bahwa Levy adalah sosok di balik surat yang mendesak Festival Glastonbury menghapus grup rap pro-Palestina, Kneecap, dari daftar penampil.
Menurut laporan The Daily Mail, Levy bersama sejumlah tokoh musik Yahudi terkemuka menandatangani surat yang ditujukan kepada pendiri festival Michael Eavis dan putrinya, Emily. Surat tersebut, yang ditandai “pribadi dan rahasia”, akhirnya bocor ke publik dan memicu kontroversi besar.
Sebuah sumber industri musik menyebutkan, Dua Lipa memastikan melalui timnya bahwa David Levy tidak lagi menangani kariernya. “Dua Lipa sangat terbuka mendukung Palestina, dan itu jelas bertentangan dengan posisi David,” ungkap sumber tersebut. Penyanyi berdarah Kosovo itu menilai Levy sebagai pendukung perang Israel di Gaza, sesuatu yang berlawanan dengan nilai-nilainya.
“Simak Juga: Muncul Tipe Kepribadian Baru ‘Otrovert’, Apa Bedanya dengan Introvert dan Ekstrovert?”
Langkah ini mencerminkan sikap konsisten Dua Lipa yang menolak membiarkan perwakilannya secara aktif menentang isu-isu yang selama ini ia advokasikan. Meski tidak lagi bersama Levy, ia masih berada di bawah naungan agensi besar WME (William Morris Endeavour) dan kini bekerja sama dengan agen baru yang dianggap lebih sejalan dengan energinya.
Keputusan ini tidak mengejutkan bagi publik yang sudah mengikuti sikap politik sang penyanyi. Tahun lalu, Dua Lipa menyebut aksi militer Israel di Gaza sebagai “genosida” dalam unggahan Instagram kepada 88 juta pengikutnya. Ia juga kerap terlihat menghadiri demonstrasi di London, menyerukan keadilan bagi rakyat Palestina serta mengkritik peran Inggris dalam konflik tersebut.
Sikap vokal ini membuatnya kerap menuai kontroversi, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai salah satu musisi global yang berani menggunakan platformnya untuk menyuarakan isu kemanusiaan.
Meskipun sempat mendapat tekanan melalui surat protes Levy dan koleganya, grup rap pro-Palestina Kneecap akhirnya tetap tampil di Glastonbury. Kehadiran mereka di panggung utama menjadi simbol kebebasan berekspresi sekaligus kemenangan kecil bagi seniman yang suaranya kerap dianggap mengganggu status quo.
Keputusannya memecat manajer sekaligus memperkuat citra publiknya sebagai artis yang tidak hanya berfokus pada musik. Namun, juga berani menempatkan nilai dan keyakinan pribadi di garis depan kariernya.
“Baca Juga: Hindari Kombinasi Buah Nanas dengan 6 Makanan Ini, Berisiko bagi Penderita Gastritis”
Informasi ini bersumber dari PortalIslam. Dua Lipa, ikon pop Inggris-Albania peraih tujuh Brit Awards dan tiga Grammy Awards, baru-baru ini mengambil langkah tegas. Simak ulasan lengkapnya di MonikaPandey.
|Penulis: Lukman Azhari
|Editor: Anna Hidayat
This website uses cookies.