mencium bau bensin

Monika Pandey – Mencium bau bensin secara sengaja atau sering disebut “ngefly” menjadi kebiasaan berbahaya yang dilakukan sebagian orang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sensasi euforia sementara. Padahal, kebiasaan ini dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan, bahkan berujung pada kerusakan otak dan organ tubuh lainnya.

Kenapa Bau Bensin Bisa Membuat “Ngefly”?

Bensin mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya, seperti hidrokarbon aromatik (toluena, benzena, dan xilena) yang dapat memberikan efek memabukkan jika dihirup dalam jumlah tertentu. Senyawa ini bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, menyebabkan sensasi pusing, euforia, atau bahkan halusinasi. Inilah yang membuat sebagian orang merasa “ngefly” setelah mencium bau bensin dalam waktu lama. Namun, efek ini hanya bersifat sementara dan dapat berujung pada dampak kesehatan yang jauh lebih serius.

“Baca Juga: Bahaya Dekompresi bagi Penyelam, Simak Risiko Kesehatannya”

Dampak Jangka Pendek Menghirup Bau Bensin

Menghirup bensin secara berlebihan dapat langsung memengaruhi tubuh dalam waktu singkat. Beberapa efek yang bisa terjadi meliputi:

  • Pusing dan Mual: Paparan bau bensin dapat menyebabkan pusing, mual, dan muntah akibat gangguan pada sistem saraf.
  • Kebingungan dan Halusinasi: Senyawa toluena dalam bensin dapat menyebabkan kebingungan dan distorsi persepsi.
  • Gangguan Pernapasan: Menghirup bensin dalam jumlah banyak bisa mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.
  • Kehilangan Kesadaran: Dalam kasus parah, seseorang bisa mengalami kehilangan kesadaran hingga pingsan akibat kekurangan oksigen ke otak.

Dampak Jangka Panjang: Bahaya yang Mengintai

Menghirup bensin secara rutin dapat menyebabkan kerusakan organ permanen, termasuk:

  • Kerusakan Otak: Senyawa beracun dalam bensin dapat mengganggu fungsi otak, menyebabkan gangguan kognitif, melemahkan daya ingat, hingga meningkatkan risiko gangguan mental.
  • Gangguan Pernapasan Kronis: Paparan bensin dalam jangka panjang bisa merusak paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan kronis, seperti bronkitis atau asma.
  • Kerusakan Hati dan Ginjal: Senyawa beracun dalam bensin dapat terakumulasi dalam tubuh dan merusak fungsi hati serta ginjal.
  • Risiko Kanker: Benzena dalam bensin dikenal sebagai zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko leukemia atau kanker darah.

Jangan Sepelekan Bahayanya!

Meski terlihat sepele, kebiasaan “ngefly” dengan mencium bau bensin sangat berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Efek euforia sesaat tidak sebanding dengan risiko kerusakan otak, paru-paru, hingga kemungkinan terkena kanker. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan ini dan segera mencari bantuan jika sudah kecanduan mencium bau bensin.

“Simak Juga: Jumlah Korban Gempa Myanmar Lampaui 1.600 Jiwa”

Similar Posts