Apakah Telur Bebek Tinggi Kolesterol? Ini Penjelasannya
Monika Pandey – Telur bebek merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di berbagai hidangan, seperti nasi goreng, martabak, hingga telur asin. Namun, banyak orang masih bertanya-tanya: apakah telur bebek tinggi kolesterol dan aman untuk dikonsumsi secara rutin? Mari kita bahas lebih dalam.
Telur bebek memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan telur ayam dan kandungan nutrisinya juga sedikit berbeda, yaitu kaya akan protein, vitamin B12, vitamin A, selenium, serta asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan otak dan jantung.
“Baca Juga: Apa itu Fistel di Rongga Mulut? Simak Penjelasan Berikut”
Namun, di balik kandungan nutrisinya yang baik, telur ini juga memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi. Dalam satu butir telur bebek berukuran besar (sekitar 70 gram), terdapat sekitar 620-650 mg kolesterol. Sebagai perbandingan, satu butir telur ayam rata-rata mengandung sekitar 180-200 mg kolesterol.
Meskipun telur bebek mengandung kolesterol yang cukup tinggi, bukan berarti telur ini sepenuhnya berbahaya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kolesterol dari makanan tidak selalu berdampak langsung pada peningkatan kolesterol darah pada semua orang. Respons tubuh terhadap kolesterol makanan bisa berbeda-beda, tergantung pada faktor genetik dan gaya hidup.
Namun, bagi orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes, disarankan untuk membatasi konsumsinya. Asupan kolesterol harian yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 300 mg untuk orang dewasa sehat. Dengan demikian, satu butir telur bebek sudah melebihi batas tersebut.
Telur bebek tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, mengonsumsi telur ini sesekali dalam seminggu umumnya tidak menjadi masalah.
Namun, penting juga untuk memperhatikan cara pengolahannya. Mengonsumsi dengan cara digoreng dengan minyak jenuh atau dicampur dengan makanan berlemak lainnya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Memilih metode memasak seperti direbus atau dipanggang adalah pilihan yang lebih sehat.
Telur ini memang mengandung kolesterol yang tinggi, namun bukan berarti harus dihindari sepenuhnya. Kuncinya adalah konsumsi yang seimbang dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Jika Anda memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsinya secara rutin.
“Simak Juga: Topan Ginting Terjaring OTT KPK, Karir Cemerlang Pupus”
This website uses cookies.